MW juga tidak menetapkan target untuk sport car ini. Menurut Jodie, dengan harga yang dibanderol, sudah sesuai dengan apa yang akan didapatkan oleh calon pemilik i8.
“Harapannya bisa terjual cukup banyak. Dari BMW pusat juga tidak pernah memberikan kuota untuk Indonesia. Dibuka sebanyak banyaknya, kami siap dengan layanan purna jualnya juga,” ucap Jodie.
“Diperkirakan akan sampai awal tahun 2017. Ini termasuk cukup cepat jika mengingat kita sudah berada di pertengahan tahun dan dibandingkan dengan negara lain,” ucap Jodie O’Tania Head of Communication BMW Group Indonesia saat ditemui Otomania di sela acara peluncuran i8, Kamis
(11/8/2016).
Sport car BMW i8 resmi hadir sebagai barang dagangan untuk konsumen Indonesia di ajang GIIAS 2016. Sebelumya i8 hanya hadir untuk dipamerkan pada gelaran pameran otomotif beberapa lalu.
Sudah dapat dipesan dengan harga Rp 3,499 miliar off the road, berapa lamakah konsumen akan menerima unit ini di rumahnya?
BMW i8 merupakan sport car dengan teknologi hybrid menggabungkan mesin listrik dan konvesional. Mesin ini diklaim mampu melesatkan i8 dari diam hingga 100 kpj dalam waktu 4,4 detik. Kecepatan maksimal mencapai 250 kpj. Konsumsi rata-ratanya 47,6 km/l.
Wow, "The Most Progresive Sport Car", Harus Masuk Bokong Dulu | PT. BESTPROFIT FUTURES
Product Planning Manager BMW Group Indonesia, Tami Notohutomo menyebutkan sudah ada beberapa pengunjung yang menunjukan minatnya pada mobil sport itu. "Malah sudah ada yang memesan," katanya kepada Tribun di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten. Padahal, pemesan mobil baru dapat menjajalnya paling cepat pada 2017.
Mobil yang digadang sebagai "The Most Progresive Sport Car" diakui Tami belum pernah mengaspal di Indonesia. Meski dia yakin dengan kecanggihan dengan produknya. "Saya yakin teknologi BMW tidak akan menemui masalah di jalanan Indonesia," sebutnya.
Dari seluruh pengunjung yang melirik BMW i8, ada satu wajah kondang. Dia adalah Anindra Ardiansyah Bakrie. Laki-laki yang berusia 37 tahun itu, bahkan sempat mencoba duduk dibelakang setir.
Saat ditemui, Ardi Bakrie --sapaanya-- mengaku tertarik dengan mobil listrik karena perfomanya. Namun, ada satu hal yang kurang dia kurang senangi dari BMW i8. Proses untuk duduk di bangku depannya dinilai anak Aburizal Bakrie ini kurang nyaman. "Duduknya tidak bisa masukkan kaki terlebih dahulu. Harus masuk bokong dulu. Agak ribet," kata Ardi.
Mengenai proses duduk, Tami menyatakan memang dirancang demikian. Cara duduk dengan masuk badan terlebih dahulu ketimbang kaki adalah nilai tambah i8."Cara duduk seperti itu membuat pengendaranya lebih elegan," katanya.
Terlepas dari cara masuk ke kursi depan, Ardi mengaku kagum dengan i8. Terlebih dengan tampilan serta teknologinya yang dia nilai futuristik. Hanya saja, suami dari Nia Ramadani tidak mengungkapkan akan memboyong i8 ke garasinya atau tidak.
Bagi publik Indonesia, mobil yang juga bisa diisi bahan bakar ber-RON 95, adalah barang baru. Padahal, seorang sales asing BMW yang enggan menyebut namanya menuturkan, kendaraan roda empat itu sudah malang melintang di jalanan Eropa.
Untuk pasar Eropa, BMW i8 sudah diperkenalkan di negara asalnya, Jerman, pada 2013. Sedangkan publik Indonesia baru melihatnya secara langsung tiga tahun berselang.
Mobil sport ultra premium BMW i8 yang dipamerkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016, langsung menarik perhatian. Sepanjang dipamerkan pada hari perdana pameran otomotif tahunan ini, Kamis (11/8/2016), pengunjung pameran terus mengerubungi mobil futuristik tersebut.
BMW i8, Kehadirannya Memang Mencuri Perhatian | PT. BESTPROFIT FUTURES
Mobil yang digadang sebagai "The Most Progresive Sport Car" diakui Tami belum pernah mengaspal di Indonesia. Meski dia yakin dengan kecanggihan dengan produknya. "Saya yakin teknologi BMW tidak akan menemui masalah di jalanan Indonesia," sebutnya.
Dari seluruh pengunjung yang melirik BMW i8, ada satu wajah kondang. Dia adalah Anindra Ardiansyah Bakrie. Laki-laki yang berusia 37 tahun itu, bahkan sempat mencoba duduk dibelakang setir.
Terlepas dari cara masuk ke kursi depan, Ardi mengaku kagum dengan i8. Terlebih dengan tampilan serta teknologinya yang dia nilai futuristik. Hanya saja, suami dari Nia Ramadani tidak mengungkapkan akan memboyong i8 ke garasinya atau tidak.
Bagi publik Indonesia, mobil yang juga bisa diisi bahan bakar ber-RON 95, adalah barang baru. Padahal, seorang sales asing BMW yang enggan menyebut namanya menuturkan, kendaraan roda empat itu sudah malang melintang di jalanan Eropa.
Product Planning Manager BMW Group Indonesia, Tami Notohutomo menyebutkan sudah ada beberapa pengunjung yang menunjukan minatnya pada mobil sport itu. "Malah sudah ada yang memesan," katanya kepada Tribun di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten. Padahal, pemesan mobil baru dapat menjajalnya paling cepat pada 2017.
Mobil sport ultra premium BMW i8 yang dipamerkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016, langsung menarik perhatian. Sepanjang dipamerkan pada hari perdana pameran otomotif tahunan ini, Kamis (11/8/2016), pengunjung pameran terus mengerubungi mobil futuristik tersebut.
Untuk pasar Eropa, BMW i8 sudah diperkenalkan di negara asalnya, Jerman, pada 2013. Sedangkan publik Indonesia baru melihatnya secara langsung tiga tahun berselang.
Saat ditemui, Ardi Bakrie --sapaanya-- mengaku tertarik dengan mobil listrik karena perfomanya. Namun, ada satu hal yang kurang dia kurang senangi dari BMW i8. Proses untuk duduk di bangku depannya dinilai anak Aburizal Bakrie ini kurang nyaman. "Duduknya tidak bisa masukkan kaki terlebih dahulu. Harus masuk bokong dulu. Agak ribet," kata Ardi.
Mengenai proses duduk, Tami menyatakan memang dirancang demikian. Cara duduk dengan masuk badan terlebih dahulu ketimbang kaki adalah nilai tambah i8."Cara duduk seperti itu membuat pengendaranya lebih elegan," katanya.