Awalnya, dengan pengenaan tarif, setiap penonton yang membeli tiket akan diberikan gelang LED. Namun, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan meminta skema itu dibatalkan sehingga tidak ada penjualan tiket masuk.
"Awalnya begitu. Semula dimeriahkan ada (gelang) LED. Tapi karena ini digratiskan, mungkin (gelang LED) ditiadakan," katanya.
Dia pun mengaku setuju dengan keingian Heryawan tersebut. "Saya kira PON bukan untuk cari untung," katanya.
Meski begitu, dia mengaku belum mengetahui detail siapa saja yang akan diundang hadir saat upacara pembukaan PON tersebut.
Menurut dia, yang sudah dipastikan akan diundang adalah pelajar sebanyak tujuh ribu, warga di sekitar Stadion GBLA, serta kontingen masing-masing provinsi.
"Selain itu, ada perwakilan dari masing-masing kabupaten," ucapnya.
Mengingat minimnya fasilitas, dia mengimbau warga agar tidak memaksakan diri untuk menyaksikan langsung proses tersebut.
"Imbauan ke warga, nonton di televisi saja. Karena pasti masuk ke sana juga repot, parkirnya tidak ada," katanya.
Panitia Besar (PB) Pekan Olah Raga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat batal memasang tarif pada tiket masuk Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) saat upacara pembukaan PON, Sabtu (17/9/2016).
Ketua Bidang Promosi dan Dana Usaha PB PON XIX/2016 Jabar Hening Widiatmoko mengatakan, semula pihaknya akan mengenakan tarif masuk untuk penonton VIP. Harga yang dipatok Rp 200.000.
"Kabar terakhir, tiket itu semua jadi undangan. Jadi enggak dijual," ucapnya di Bandung, Rabu (7/9/2016).
Maskot PON XIX Lala dan Lili dilepas di Patenggang | PT. Bestprofit Futures
Pria yang akrab disapa Aher ini menuturkan penyelenggaraan PON di Jawa Barat, harus bernilai lebih dari sekedar pertandingan olahraga dan sebagai nilai tambah, PON di Jawa Barat perlu membawa nilai budaya, sekaligus pelestarian alam.
Salah satunya, kata dia, ialah dengan dipilihnya hewan hampir punah yakni SurilI. "Momentum PON ini kan tidak semata-mata olahraga, disaat yang bersamaan juga harus bernilai budaya, bernilai lingkungan, bernilai pelestarian," kata dia.
"Unsur budayanya tentu kita selipkan tampilan-tampilan budaya, pelestarian lingkungannya Alhamdulillah kita ketika menentukan maskot PON ada banyak usulan, salah satunya surili," lanjut Aher.
Menurut dia pemilihan Surili sebagai maskot PON XIX dan PEPARNAS 2016 Jawa Barat itu sendiri, dipilih atas dasar kebersahajaan, kelincahan, kehangatan, kelucuan lengkingannya mewakili sebagian sifat dan kemampuan para atlet.
"Dan sebagai nilai budaya, Surili dikenakan Iket alias pengikat kepala khas Jawa Barat yang mencerminkan nilai luhur tradisi dan karakter masyarakat Jawa Barat, yakni Cageur, Bageur, Bener dan Pinter," katanya.
Ia menuturkanPemilihan satwa endemik tersebut sebagai maskot PON XIX dan Peparnas XV 2016 Jawa Barat diharapkan dapat membangkitkan kesadaran, rasa memiliki, kepedulian dan kecintaan seluruh warga Jawa Barat khususnya serta bangsa Indonesia umumnya, terhadap kekayaan potensi sumberdaya alam, kesenian tradisional, nilai-nilai patriotik dan sosial budaya terutama Surili sebagai fauna khas Jawa Barat.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan memimpin pelepasan sepasang maskot Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 yakni Lala dan Lili (sepasang primata khas Jawa Barat dengan nama latin Presbytis comate/Surili), di Cagar Alam Patenggang, Kabupaten Bandung, Rabu.
"Jadi Surili itu adalah jenis primata endemik asli Jawa Barat, dan kemudian ada di ambang kepunahan. Di hutan Patenggang ini jumlahnya tinggal 40 ekor kurang lebih. Ditambah dua sekarang mudah-mudahan dua iniberkembang biak lebih banyak lagi," katanya.
Adapun untuk pemilihan Maskot PON XIX sendiri, dilakukan melalui sayembara sejak tanggal 1 Januari 2014 lalu dan dilakukan secara terbuka ke seluruh provinsi di Indonesia dan diumumkan di media massa.
"Alasan disayembarakan ialah untuk mendapatkan logo dan maskot terbaik dari yang terbaik, serta untuk membangun rasa kebersamaan dengan daerah lainnya," katanya.
Belasan Primata Endemik Jabar Berhasil Diselamatkan | PT. Bestprofit Futures
Sepanjang 2012-2015, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Barat telah menyelamatkan belasan ekor primata yang diambil pemburu dari sejumlah kawasan konservasi di Jabar. Hewan-hewan tersebut hendak diperdagangkan oleh para pelaku yang sebagian besar berasal dari Indonesia timur.
Dia menegaskan, Surili dan primata endemik Jabar lainnya merupakan satwa dilindungi karena jumlahnya yang terus berkurang. Sehingga, bentuk perburuan dan pemeliharaan apapun sangat dilarang sesuai dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Keanekaragaman Hayati dan Ekosistemnya. Untuk menyelamatkan satwa dilindungi itu, pihaknya rutin melakukan patroli dan menindaklanjuti setiap laporan dari masyarakat.
“Kita sangat membutuhkan bantuan berupa informasi dari masyarakat, mahasiswa. Masyarakat suka memberi tahu, kasih foto,” tukasnya.
Kepala BKSDA Provinsi Jabar Sylvana Ratina mengatakan, para pelaku perburuan primata di Jabar yang berhasil ditangkap ini sudah dijatuhi vonis hukuman. Namun, jumlah primata yang diselamatkan ini diprediksi jauh lebih sedikit dibanding dengan yang berhasil diburu. Menurutnya, saat ini jumlah primata di Jabar terus berkurang populasinya.
“Kami nggak tahu (jumlah perburuan) yang nggak diketahui,” kata Sylvana usai menghadiri pelepasliaran Surili di kawasan Bandung Selatan, Rabu (7/9/2016).
Sylvana menyebut, jumlah Surili di kawasan konservasi di Jabar hanya sekitar 300-an ekor. Jumlah ini terus berkurang jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, jumlah Oa Jawa yang juga primata endemik khas Jabar pun terus berkurang populasinya, yakni sekitar 300-an. Dia tidak berani memastikan berkurangnya populasi tersebut apakah akibat perburuan atau bukan.
Pihaknya mengakui tidak bisa maksimal menjaga kawasan konservasi tersebut. Terlebih selain mengawasi satwa liar, pihaknya pun mengawasi seluruh kawasan daratan Jabar-Banten.
“Dibanding dengan personal kami di lapangan, nggak akan bisa kalau nggak dibantu,” ucapnya.
Dia mencontohkan, primata khas Jabar seperti Surili diburu untuk kepentingan bisnis. Pelaku memperdagangkan mereka sebagai hewan peliharaan. Bahkan mereka menawarkan primata yang ditangkap beberapa waktu lalu di Garut melalui facebook.
PT BestProfit