Menurutnya memang ada yang salah dengan cara pengelolaan sepakbola yang menjadi tanggung jawab utama PSSI."Kedigdayaan sepakbola harus hidup lagi agar sepakbola prestasi kembali muncul di dunia sepakbola kita. Sepakbola kita sudah lama sangat melelahkan," sambungnya.
Majunya Moeldoko sebagai calon Ketum PSSI tak luput dari dukungan para voter. Meski enggan menyebutkan berapa dan voter dari mana saja, pria 59 tahun itu menegaskan bahwa pemilihan harus bersih dari money politic."Sepakbola adalah school of light. Maksudnya adalah ada nilai di dalamnya yakni fair play dan respect. Bila itu dijalankan maka money politic tidak ada. Kami harapkan money politic harus dijauhkan."
"Saya ingin menyampaikan bahwa yang jauh lebih penting adalah membangun kebersamaan yang baik. Tidak ada kelompok ini itu sehingga memperlambat jalannya PSSI. Yang ada kita bersama demi prestasi gemilang dan mudah-mudahan kehadiran kami bisa memberikan itu," paparnya.
Soal persyaratan menjadi Ketum PSSI, Moeldoko mengaku bahwa dia sudah memenuhi syarat. Dia berharap dengan tujuan utamanya itu, PSSI dan sepakbola Indonesia bisa berjaya.
Mantan Panglima TNI Moeldoko memiliki satu tujuan jika nantinya terpilih menjadi Ketua Umum PSSI. Dia ingin mengembalikan Kedigdayaan sepakbola Indonesia.Moeldoko resmi mencalonkan diri sebagai Ketum PSSI, setelah dia menyerahkan formulir persyaratan kepada Komite Pemilihan (KP) di Jakarta, Senin (5/9). Hari ini merupakan tenggat waktu terakhir bagi calon Ketum PSSI untuk mengembalikan formulir pendaftaran.
"Sepakbola sudah sangat-sangat lama dan berkepanjangan mengalami masa-masa sulit. Saatnya sepakbola kembali ke kedigdayaan sepakbola itu sendiri. Sepakbola di jalurnya, sepakbola berjuang menuju prestasi," ujar Moeldoko.Meski berlatarbelakang seorang militer, pria asal Kediri itu mengaku selalu memperhatikan sepakbola. Namun, dia heran dengan kekayaan dan berlimpahnya pemain-pemain berbakat tapi minim prestasi.
"Soal syarat lima tahun, ketika TNI bertugas sebagian besar diminta oleh klub di berbagai daerah, jadi ototmatis seperti itu. Apalagi saya melalang buana bertugas di daerah-daerah," tutupnya.
Moeldoko: Jauhkan Politik Uang di Bursa Pencalonan Ketum PSSI | PT. Bestprofit Futures Bandung
Moeldoko mengatakan, PSSI merupakan rahim kejujuran dan sportivitas dalam penataan kembali sepak bola di Tanah Air. Karena itu, dikatakan purnawirawan bintang empat tersebut, aksi menghalalkan segala cara agar bisa menang harus dihindari. "Kita harapkan money politic (politik uang) harus dijauhkan," kata dia, saat disua di Kesekretariatan Komite Pemilihan PSSI di Kantor Pepabri, Jakarta, Senin (5/9).
Kehadiran Moeldoko di KP PSSI merupakan niatnya mencalonkan diri sebagai ketua umum federasi nasional. Dia mengklaim diri mendapat sejumlah dukungan dari anggota federasi nasional dan pemilik suara dalam Kongres PSSI mendatang. Nama Moeldoko menjadi salah satu dari 10 bakal calon yang sudah ditampung KP PSSI.
Bakal calon ketua umum PSSI, Jenderal Purnawirawan Moeldoko mengingatkan agar proses regenerasi kepengurusan induk sepak bola nasional, bebas dari praktik kotor. Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu menegaskan, agar Kongres Pemilihan pada 17 Oktober mendatang, tak mengedepankan aksi dagang suara antara calon dan anggota federasi.
Nama Moeldoko pun menghiasi persaingan antar jenderal di bursa pencalonan. Selain dia, nama Pangkostrad Letnan Jenderal Edy Rahmayadi juga ikut mencalonkan diri. Seluruh bakal calon tersebut, saat ini sedang dilakukan verifikasi oleh KP PSSI agar tak cacat syarat menjadi calon defenitif yang akan disorongkan ke bursa pemilihan ketua umum dalam Kongres Tahunan PSSI di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 17 Oktober.
Ini Nama-nama yang Mendaftar Calon Ketum PSSI | PT. Bestprofit Futures Bandung
Komite Pemilihan (KP) PSSI sudah menutup pendaftaran calon yang diusulkan voters untuk menjadi bagian PSSI pada periode 2016-2020.Penutupan tersebut dilakukan sejak Senin (5/9/2016) pukul 00.00 WIB dini hari.Ada penambahan dari pendaftaran sebelumnya seperti calon Ketua Umum yang akan menggantikan La Nyalla Mattalitti.
Sebelumnya baru tiga orang yang mendaftar menjadi Ketum PSSI, yakni Edy Rahmayadi, Moeldoko, dan Erwin Aksa.Tambahan berasal dari mantan pesepak bola Indonesia Kurniawan Dwi Yulianto.
Dia mengembalikan formulir ke KP sebagai calon Ketum PSSI.
Sejumlah nama yang masuk akan segera diverifikassi tim untuk kelayakan lolos ke tahap selanjutnya.
Proses verifikasi ini berlangsung sejak tanggal 6-11 September 2016.
Bagi yang tidak lolos dipersilahkan untuk banding ke Komite Banding Pemilihan (KBP) yang diketuai oleh Erick Thohir.
Proses banding akan dilakukan pada 12-16 September 2016.
Selanjutnya hasil dari proses banding akan diumumkan pada tanggal 17-18 September 2016.
Setelah itu bagi para-para calon yang masih bertahan disilahkan untuk melakukan kampanye sampai Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI digelar tanggal 17 Oktober 2015 di Makassar.
Formulir A1; Bakal Calon KETUA UMUM :
1. Edy Rahmayadi
2. Moeldoko
3. Erwin Aksa
4.Kurniawan dj
5.Eddy Sofyan
6.J Erwiantoro
7.Bernhard Limbong
8.Arief Putra Wicaksono
9.Eddy Rumpoko
10.Sarman
11.Subardi
Formulir A2; Bakal Calon WAKIL KETUA UMUM :
1. Joko Driyono
2. Iwan Budianto
3. Tonny Apriliani
4. Erwin Aksa
5. Andi Rukman Karumpa
6.Hinca IP Panjaitan
7.Sarman
8.Juni Ardianto Rachman
9.Sihar Sitorus
10.Hadiyandra
11.Erwin D Budiawan
12.Eddy Rumpoko
13.Dodi Reza Alex Noerdin
14.Llano Mahardika
15.Edi Nurinda Susila
16.Arief Putra Wicaksono
Formulir A3; Bakal Calon ANGGOTA EXCO :
1. Very Mulyadi
2. Gusti Randa
3. Joko Driyono
4.Pieter Tanuri
5. Yunus Nusi
6. Ferry Paulus
7. Yoyok Sukawi
8. Umuh Muchtar
9. Gede Widiade
10. David Sulaksmono
11. drh.H Chaidir
12. Johar Ling Eng
13. Dirk Soplanit
14. Marzuki
15. Gatot haryo Tejo
16. Dr Hidayat
17.Peter Kalakmabin
18. Herdiat
19. Juni A. Rachman
20. Muddai Maddang
21. Refrizal
22. Papat Yunisal
23. Dwi Iriyanto
24. Jackson Kumaat
25. Maurice Tuguis
26. Achsanul Kosasih
27. Agus Santoso
28. Ari Sutedi
29. Aven Hinelo
30. Budiman Dalimunthe
31. Daconi Khotob
32. Jamal Aziz
33. Dodik Wijanarko
34. Sabarudin Labamba
35. Sumirlan
36. Edi Nurinda
37. Efendi Gazali
37. Fahmi Fikroni
38. Fahmi Hakim
39. Hadiyandra
40. Haruna Soemitro
41. Hasani Abdul Gani
42. Iwan Budiawan
43. Vivin Sungkono Cahyadi
44. Budi Setiawan
45. Sukur Mandar
46.Diza Rasid Ali
47.Erwin D Budiawan
48.Ophan Lamara
PT BestProfit