Kemenangan di Silverstone, merupakan kemenangan perdana Vinales di kelas tertinggi sejak menjalani debut tahun lalu. Selain itu, kemenangan ini juga merupakan kemenangan perdana Suzuki di MotoGP sejak Le Mans, Prancis pada 2007 melalui Chris Vermeulen.
Pebalap Spanyol berusia 21 tahun ini juga menjadi pebalap pertama dalam sejarah yang mampu meraih kemenangan di ketiga kelas balap, Moto3, Moto2 dan MotoGP. Bahkan ia juga pernah meraih kemenangan di kelas GP125.
Usai memenangi MotoGP Inggris di Sirkuit Silverstone akhir pekan lalu, pebalap Suzuki Ecstar, Maverick Vinales menggores berbagai sejarah dan rekor baru, satu di antaranya adalah menjadi salah satu rider termuda yang mampu memenangi tiga kelas balap Grand Prix.
Vinales pun tercatat menjadi salah satu pebalap termuda yang mampu meraih kemenangan di tiga kelas balap utama yang digelar di Grand Prix, berada di peringkat delapan, di bawah juara dunia GP350 1975, Johnny Cecotto.
Vinales Siap Jadi Juara MotoGP 2017 | PT. Bestprofit Futures Medan
Maverick Vinales memberikan bukti bahwa ia merupakan pebalap penuh talenta saat ini dan ia pun mengaku siap bersaing dalam perebutan titel juara dunia 2017.Vinales sukses jadi juara GP Inggris dengan motor Suzuki tunggangannya. Hal itu jadi bukti tambahan bahwa Vinales bakal jadi makin hebat setelah bergabung dengan Yamaha.
"Kemenangan itu tak senyaman yang terlihat karena saya selalu berada pada fokus 100 persen sepanjang perlombaan. Tentunya bukan tugas yang mudah untuk terus mempertahankan ritme kecepatan dari awal hingga akhir," ujar pebalap asal Spanyol ini.
Vinales saat ini ada di posisi keempat dengan nilai 125 poin. Ia tertinggal 21 angka dari Jorge Lorenzo yang duduk di posisi ketiga dengan enam seri tersisa. Seri terdekat akan berlangsung di San Marino, akhir pekan ini.
"Dengan senjata yang tepat (motor Yamaha), saya bisa bersaing untuk perebutan titel juara dan itulah yang saya harapkan di tahun 2017."
"Saya rasa gaya balap saya telah mengalami kemajuan besar dalam beberapa waktu terakhir dan saya benar-benar merasa sangat gembira dengan hal itu," kata Vinales seperti dikutip dari Motorsport.
Di sirkuit Silverstone, Vinales berhasil tampil dominan dari awal hingga akhir balapan. Ia bahkan tak tersentuh di posisi pertama sementara sejumlah duel menarik terjadi di belakangnya.
Namun Vinales menilai hal itu bukanlah berarti dia bisa tampil rileks untuk menyelesaikan balapan.
Juara di Silverstone, Vinales Pede Tatap MotoGP San Marino | PT. Bestprofit Futures Medan
"Saya masih menikmati momen indah usai meraih kemenangan MotoGP pertama saya. Balapan di Silverstone berjalan sempurna berkat kerja keras kami sebagai tim. Memenangi balapan MotoGP tak pernah mudah. Kemenangan di Silverstone membuktikan saya dan tim telah berkembang pesat," kata Vinales di situs Suzuki-Racing.
"Setelah akhir pekan yang emosional, rasanya pas untuk langsung beraksi lagi di trek. Saya akan memanfaatkan momentum bagus ini untuk meraih hasil maksimal di Misano," ujar Vinales.
Vinales bersikap realistis dalam menentukan target pada MotoGP San Marino. Pebalap berusia 21 tahun itu sadar untuk jadi juara atau sekadar naik podium di Misano tak akan mudah.
Sejak debut di kejuaraan dunia balap motor grand prix pada 2011, Vinales baru sekali naik podium di Misano saat masih di kelas Moto3 pada 2013 dengan finis ketiga. Pada musim debut di MotoGP tahun lalu, pebalap yang akan pindah ke Yamaha pada 2017 itu hanya finis ke-14.
Secara tradisional, Misano juga tak bersahabat dengan Suzuki. Pabrikan asal Jepang itu belum pernah menang di sana pada era MotoGP. Hasil terbaik Suzuki di Misano adalah meraih dobel podium pada musim 2007 saat Vermeulen dan John Hopkins finis kedua dan ketiga.
Pebalap Suzuki, Maverick Vinales, begitu termotivasi menghadapi MotoGP San Marino, akhir pekan ini. Rider asal Spanyol itu tak sabar segera beraksi di Misano setelah meraih kemenangan pertama di MotoGP pada akhir pekan lalu di Silverstone, Inggris.
Pencapaian Vinales di Silverstone juga menandai kemenangan pertama Suzuki di MotoGP sejak 2007 atau yang pertama setelah 16 tahun di balapan kering. Sembilan tahun silam, Chris Vermeulen membawa Suzuki naik podium utama pada balapan basah.
Jalan Vinales meraih podium akan semakin terjal jika cuaca saat balapan panas. Motor Suzuki pada tahun ini lebih kompetitif dalam kondisi dingin seperti di Silverstone. Meski tak didukung faktor sejarah, Vinales tetap antusias membalap di Misano karena fans Italia yang dikenal militan membuat atmosfer balapan menjadi hidup.
"Misano memiliki trek yang bagus. MotoGP San Marino juga selalu seru dengan kehadiran suporter yang begitu banyak. Atmosfer balapan pada tahun lalu sungguh luar biasa. Semoga tahun ini juga demikian," kata Maverick Vinales.