Seperti diketahui, DB11 merupakan produk teranyar Aston Martin. Meski mobil sport ini hadir dengan tampilan baru, namun desainnya masih mengadopsi generasi terdahulunya, Aston Martin DB9. Aston Martin DB11 mengandalkan jantung penggerak dari mesin V12 berkapasitas 5,2 liter yang disandingkan dengan transmisi otomatis ZF delapan percepatan.
Aston Martin DB11 memulai debut internasional di pameran automotif Geneva Motor Show, Swiss, pada Maret 2016. Mobil sport itu telah diluncurkan dan mulai dijual resmi di Indonesia oleh Aston Martin Jakarta sejak Rabu 24 Agustus 2016.
Chief Operating Officer (COO) Aston Martin Jakarta Endy Kusumo mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan layanan purnajual termasuk penyediaan suku cadang DB11, serta model lainnya mobil Aston Martin di Indonesia. "Karena kami di sini sebagai agen pemegang merek (APM), semuanya terjamin. Jadi konsumen enggak usah khawatir," ujar Endy, kemarin.
Ia menambahkan, jika komponen yang dibutuhkan oleh pemilik DB11 belum tersedia di Indonesia, pihaknya segera melakukan impor dari negara asal yakni Inggris. "Kalau ada (komponen) yang kurang pun bisa kami kirim dari Inggris langsung," pungkasnya.
Pasar Mobil Mewah Lesu, Aston Martin Jakarta: The Show Must Go On! | PT. Bestprofit Futures
"Yang baru ini kami perkenalkan DB, yang lainnya sudah lebih dulu, seperti Vanquish dan Vantage. Saat ini belum ada yang terbesar. Semua masih biasa-biasa saja. Dengan kondisi seperti saat ini, hampir semua merek automotif saya rasa sedang mengalami kesulitan,” ujar Endy di Jakarta, kemarin.
Bicara soal pasar mobil mewah, jelas dia, kondisinya tak jauh berbeda dengan pasar automotif secara keseluruhan. Banyak konsumen yang menahan dananya untuk membeli mobil baru, tak terkecuali sportcar asal Inggris tersebut. "Sekarang terus terang, lagi susah.
Aston Martin Jakarta sebagai agen pemegang merek (APM) Aston Martin dari Inggris saat ini memasarkan beberapa model mobil mewah seperti DB9, Vanquish, Vantage, dan yang terbaru DB11.
Chief Operating Officer (COO) Aston Martin Jakarta Endy Kusumo mengatakan, meski line up yang ditawarkan ke para pencinta mobil sport di Indonesia sudah cukup lengkap, namun belum ada satu model pun yang penjualannya paling menonjol.
Sekarang kalau ada yang bilang 'bagus', hebat deh. Enggak ada yang bagus kayaknya. Namun kami sebagai APM kan punya kesepakatan dengan prinsipal, the show must go on. Ibaratnya, susah atau senang film harus tetap diputar. Mau hujan atau enggak, masih tetap harus jalan," cetusnya.
Tax Amnesty Jadi Harapan Aston Martin | PT. Bestprofit Futures
Chief Operating Officer Aston Martin Jakarta, Endy Kusumo mengatakan, penjualan mobil mewah saat ini berada di titik yang sangat rendah.
"Tetapi, kita sebagai APM (agen pemegang merek) harus tetap berusaha. Susah atau senang, filmnya harus tetap diputar. Mau hujan atau enggak hujan, tetap diputar tuh film," ujarnya, saat ditemui di Jakarta.
Pemerintah saat ini, menjadikan program pengampunan pajak, atau tax amnesty sebagai andalan untuk menghadapi perekonomian global yang tengah melemah.
Bergulirnya tax amnesty, diharapkan bisa menstimulasi penjualan di sektor otomotif, khususnya segmen mobil mewah yang saat ini sedang menurun drastis.
Ia berharap, adanya tax amnesty bisa memicu konsumen untuk membelanjakan uang mereka ke produk mobil mewah.
"Untuk prediksi, bagaimana respons market mobil mewah ke depannya, saya tidak bisa bilang," katanya.